• Pati Bumi Mina Tani
  • Makanan Khas Kota Pati
  • Masjid Kebanggaan Kota Pati
  • di Kec. Gembong Kab. Pati

Jumat, 01 Februari 2013

Bahasa Jawa VS Bahasa Inggris

Secara etimologi sesungguhnya budaya bisa di lacak dari akar kata sansekerta “budhayah” yang artinya daya dari budi yang berupa cipta, karsa, dan rasa, sementara “kebudayaan” merupakan hasil dari cipta, karsa, dan rasa itu. (Koentjaraningrat, 1990 : 181)
Indonesia bumi pertiwi kita ini sangat kaya terhadap budaya, wilayah geografis Indonesia yang luas disertai banyaknya suku membuat Indonesia kental akan budaya.
Salah satu unsur budaya adalah Bahasa. Bahasa di gunakan sebagai alat komunikasi antar manusia.  Dengan bahasa, suatu masyarakat menjadi bersatu padu. Namun, terdapat fakta yang sangat memprihatinkan karena ternyata bangsa kita yang kaya bahasa telah mengakui kehilangan bahasa daerah. Jika hal ini dibiarkan terus menerus, bagaimana nasib anak cucu kita? Mereka hanya akan mengenal nama – nama bahasa saja tapi tidak tahu artinya.
Bahasa jawa merupakan bagian dari bahasa daerah di Indonesia yang banyak di gunakan untuk berkomunikasi oleh Suku Jawa. Bahasa Jawa ini mempunyai cakupan yang luas dan kompleks. Terdapat Bahasa Jawa ngoko lugu, bahasa krama inggil, bahasa krama alus, dll. Secara tidak langsung Bahasa Jawa memberi stratifikasi tersendiri dalam masyarakat. Karena beda orang yang kita hadapi, beda pula gaya bahasa yang kita gunakan. Misalnya pada orang tua kita menggunakan krama inggil sedangkan pada  teman dapat menggunakan bahasa ngoko lugu.
Bahasa Jawa ini juga mengajari kita tentang sopan santun atau “Unggah – Ungguh” dalam kehidupan sehari – hari, sehingga kita dapat mempertahankan eksistensi suku Jawa sebagai suku yang penuh tata krama. Karena pada umumnya Suku Jawalah yang di anggap suku yang lembut karena dilihat dari adat dan tradisi yang begitu banyak. Tak berbeda dengan bahasa Indonesia, bahasa Jawa juga mempunyai apresiasi tersendiri terhadap karya kasastraan manusia. Seperti lagu – lagu bahasa jawa, pantun, dan tulisan – tulisan menggunakan huruf Jawa.
Ironisnya, di zaman modern seperti ini banyak suku jawa yang tidak bisa berbicara menggunakan Bahasa Jawa dan lebih memilih menggunakan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, karena dianggap lebih mudah dalam penggunaannya. Dan orang – orang dewasa zaman sekarang lebih memilih mempelajari bahasa Internasional yaitu Bahasa Inggris. Bahasa Inggris dianggap lebih penting dan orang yang mampu menguasai Bahasa Inggris juga di anggap mempunyai  tingkat intelegensia yang tinggi. Memang, sebagai mahluk social kita juga harus mengikuti perkembangan zaman yang ada. Namun, bukankan lebih baik jika selain mempelajari Bahasa Inggris kita juga belajar bahasa daerah. Dan bagi Suku Jawa, Bahasa Jawa merupakan Bahasa Kebangsaan yang menjadi kebanggaan tersendiri.
Siapa lagi yang akan melestarikan budaya bahasa daerah kalau bukan kita sendiri? Haruskah bahasa daerah punah satu persatu dulu baru kita mau mempelajarinya? Orang asing dari luar negeri saja mau belajar dari budaya kita. Kita sebagai orang Indonesia harusnya termotivasi dengan tindakan tersebut dan menggali budaya – budaya daerah yang lainnya untuk tetap dilestarikan bahkan kalau bisa di kembangkan. Dengan demikian, di harapkan budaya  bahasa daerah tidak akan luntur oleh masuknya budaya asing di Indonesia.

2 komentar:

  1. Why make money in the casino industry, what's your take on
    The gaming industry is constantly innovating with new features. งานออนไลน์ You can use the company's new innovations like slots, poker,

    BalasHapus
  2. Top 10 Casino Slot Machines | DrmCD
    Top 전라북도 출장샵 10 Casino Slot Machines. Find the top 10 출장안마 online 이천 출장마사지 casino slots and of these 제주도 출장마사지 games is 과천 출장샵 based around a progressive jackpot, which is a $30 slot

    BalasHapus